Bagaimana Apex tumbuh dari nol sampai sampai besar di dunia Industri

PT. Apex Indopacific memulai busines dengan mendistribusikan minyak pelumas otomotif dari petronas malaysia untuk pasar Indonesia tahun 2003 - 2006. Meskipun relatif baru, Apex tumbuh cepat dan semakin kuat. Melalui 350 outlet, Apex dipercaya menjadi pemasok resmi untuk produsen otomotif besar di Indonesia, seperti KIA Motors, Toyota dan Mitsubishi.

Pada pertengahan 2006, Apex ditunjuk sebagai dealer resmi untuk PT. Petronas Niaga Indonesia, anak perusahaan petronas Malaysia dan mulai memasarkan High Speed ​​Diesel (HSD) bahan bakar. Dalam waktu 5 tahun, Apex menjadi distributor HSD terbesar dengan jumlah pasokan mencapai 70.000 KL / tahun.

Saat ini, Apex mendistribusikan produk HSD ke lebih dari 250 perusahaan multinasional, perusahaan publik lokal, dan perusahaan nasional dari berbagai industri, tersebar di Jakarta, Jawa Barat (Banten), Sumatera (Bengkulu, Medan, Riau) dan Kalimantan (Samarinda).

Apex akan terus menjaga pasokan HSD handal dan terus memberikan konsistensi dan kualitas produk ke pasar. Dalam pelaksanaannya, Apex berkomitmen untuk mengembangkan jaringan distribusi yang kuat di Indonesia (daerah timur), membangun fasilitas logistik yang lengkap. (tanker jalan, area depot, kapal tongkang, tongkang / LCT, mengembangkan dan informasi yang terintegrasi dan sistem operasi, menjaga kualitas produk dengan mengikuti standar internasional, dan mulai menerapkan layanan Total Energy Management (TEM) di pasar.

Senin, 27 April 2015

Stok di AS Berkurang, Harga Minyak Dunia Naik

Jakarta - Harga minyak dunia kembali menunjukkan kenaikan tertinggi sejak empat bulan lalu. Hari ini, harga brent, jenis minyak kualitas terbaik acuan dunia, mencapai US$ 65 per barel. "Harga minyak akan terus merangkak," ujar analis perminyakan BMI Research, Shunling Yap, sebagaimana dilansir Reuters, Senin, 27 April 2015.

Kenaikan disebabkan oleh spekulasi akibat krisis politik di Timur Tengah. Selain itu, terkereknya harga juga karena berkurangnya produksi minyak di negara adidaya Amerika Serikat.

Saat ini, menurut analisis Goldman Sachs, penurunan produksi minyak AS mencapai sekitar 200 ribu barel per hari. Sebab, ada beberapa aktivitas eksplorasi beberapa sumur minyak yang dihentikan sementara (declining).

Penurunan bertujuan meningkatkan cadangan sebesar 280 ribu barel per hari pada tahun depan. Peningkatan tahun depan per bulan diprediksi lebih agresif ketimbang progres produksi tahun ini, yang hanya mencapai titik optimal pada kuartal keempat.

Sementara itu, konflik di Yaman yang memanas saat ini dianggap beberapa pengamat tidak begitu berpengaruh pada distribusi minyak Arab Saudi. Kenaikan harga minyak justru dipicu penurunan produksi minyak Libia. Penurunan disebabkan oleh sepinya aktivitas produksi ladang minyak Oilfeel, karena akhir-akhir ini petugas keamanan berdemonstrasi menuntut kenaikan upah.

Sejak akhir 2014, harga minyak dunia anjlok hingga 50 persen. Tiarapnya harga karena kelebihan produksi akibat negara-negara OPEC, terutama dari sekitar Jazirah Arab, ogah mengurangi produksi.

0 komentar:

Posting Komentar